Haul Mbah Kholifah Desa Ngepungrojo Tanpa Karnaval

pasfmpati.com, Pati Kota ;Tradisi karnaval dalam rangka haul Mbah Kholifah di Desa Ngepungrojo tahun ini resmi ditiadakan. Keputusan ini menjadi sorotan warga karena acara tersebut telah menjadi tradisi sejak tahun 2000 silam.
Kepala Desa Ngepungrojo, Tri Santoso, menjelaskan alasan utama peniadaan karnaval haul tahun 2025 ini.
Menurut Kades Ngepungrojo Kabupaten Pati Tri Santoso, kesepakatan itu diambil setelah musyawarah bersama seluruh tokoh masyarakat, panitia, dan ketua RT. Ia juga menyebut ini bukan kali pertama karnaval ditiadakan sejak dimulai sekitar tahun 2000 lalu.
“Sebagian besar warga kami petani, dan tahun ini benar-benar terpuruk hasilnya. Ekonomi warga sedang lesu akibat hasil pertanian yang merosot drastis tahun ini. Tahun ini karnaval haul kami istirahat dulu atas permintaan seluruh ketua RT. Tahun 2014 karena Pemilu dan 2020-2021 karena pandemi, juga tidak ada. Panen hanya sekali, dan hasilnya sangat minim bahkan tak menutup modal,” tambahnya.
Kades Ngepungrojo menambahkan, warga menerima keputusan tersebut dengan lapang dada meski sempat kecewa dengan tiadanya acara karnaval. karena sepenuhnya memahami kondisi ekonomi yang memang tidak mendukung. Tri Santoso juga menegaskan bahwa peniadaan ini hanya sementara dan tahun depan akan kembali dilaksanakan.
Seorang warga bernama Iana, mengaku setuju dengan keputusan tersebut karena alasan keamanan dan kenyamanan. Meski begitu, Iana juga menyampaikan bahwa suasana haul terasa kurang meriah tanpa karnaval tersebut.
“Saya setuju tidak ada karnaval, karena tahun lalu sempat ada konflik kecil antar peserta. Biasanya ada karnaval, tahun ini tidak ada, agak sepi rasanya, tapi kami bisa memahami,” ujarnya.
Acara haul tetap berjalan seperti biasa tanpa mengurangi makna religius dan kekhusyukan kegiatan. Acara di mulai sejak 27 Juni, mulai dari pengajian dan ziarah, hanya tidak ada karnavalnya. (Tim Liputan PPL Mahasiswa UIN Sunan Kudus melaporkan)