pasfmpati.com, Pati Kota ; Kain ecoprint kini menjadi produk kreatif yang membawa nilai kelestarian lingkungan dan budaya lokal. Inovasi ini memadukan unsur seni, alam, dan kesadaran menjaga sumber daya yang berkelanjutan.
Sunaryo, pelaku UMKM di Kabupaten Pati, mengembangkan ecoprint sebagai wujud cinta terhadap alam sekitar. Ia memanfaatkan aneka bahan alami seperti bunga, daun, dan kulit kayu sebagai motif dan pewarna.
“Ecoprint sebenarnya adalah seni olah kain yang semua bentuk motif dan pewarnaannya itu semua menggunakan bahan alam. Alasan kami memilih ecoprint karena keunikannya dan sifatnya yang ramah lingkungan,” ujar Sunaryo, pemilik Ryoshanty saat diwawancara dirumahnya, Senin (07/07/2025).
Proses produksi kain ecoprint membutuhkan waktu cukup lama, karena termasuk kategori slow fashion. Tahapannya dimulai dari treatment kain, mordanting, penyusunan motif, hingga proses pengukusan dan penguncian warna.
Bahan yang digunakan sangat beragam, seperti daun kenikir, lanang, vitek, serta pewarna dari kayu secang. Ia juga menanam sendiri berbagai jenis tumbuhan yang digunakan dalam proses produksi ecoprint.
“Teknik basic itu kita harus mengandalkan benar-benar daun yang mengeluarkan warna tetapi kalau kita menggunakan teknik medium, tidak harus daun yang mengeluarkan warna,” terang Sunaryo.
Kendala utamanya, bahan alami harus segera digunakan agar tidak cepat layu dan rusak. Selain itu, pemasaran masih menjadi kendala karena ecoprint belum dikenal luas di masyarakat umum.
Solusi yang dilakukan adalah memperkuat promosi serta aktif mengikuti pameran, baik secara mandiri maupun melalui dinas. Ryoshanty milik Sunaryo, telah bersertifikat dan rutin ikut serta dalam event kerajinan lokal. (Tim Liputan PPL UIN Sunan Kudus – melaporkan)

1 November 2025
pasfmpati.com, Margoyoso ; Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA) Pati kembali meneguhkan tradisi keilmuan melalui kegiatan Ijazah dan Musalsal menjelang wisuda…


