pasfmpati.com, Pati Tayu ; Sejumlah wali murid SDN Tayu Kulon 01, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, menolak kebijakan regruping yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2025/2026. Meski telah dipindah ke SDN Tayu Kulon 02, para siswa tetap datang ke sekolah lama selama tiga hari terakhir.
Pada Selasa (15/7) pagi, para orang tua terlihat membentangkan spanduk penolakan di gerbang sekolah. Tulisan seperti “Kami Tidak Mau Dipindah” dan “Regruping Meresahkan Wali Murid” terpampang jelas.
Sementara itu, aktivitas belajar-mengajar di SDN Tayu Kulon 01 praktis terhenti karena seluruh guru telah dipindahkan ke sekolah lain. Termasuk kepala sekolah yang kini mendapat tugas baru di SDN Tayu Kulon 02.
Pagi tadi, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati, Andrik Sulaksono, datang ke lokasi untuk berdialog dengan wali murid. Namun audiensi tersebut belum membuahkan kesepakatan apa pun.
Salah satu wali murid, Musklikatun, menyampaikan keresahan karena anaknya yang masih duduk di kelas 2 harus pindah sekolah secara mendadak.
“Saya memperjuangkan hak anak saya agar tetap bisa sekolah di sini,” ujarnya.
Ia menilai anak-anak sudah nyaman dengan lingkungan sekolah saat ini dan tidak siap berpindah tempat.
“Anak saya sudah nyaman dan berprestasi, jadi wajar jika tidak ingin dipindah ke sekolah lain,” sambungnya.
Musklikatun juga menambahkan bahwa informasi regruping baru diterima pada bulan Juni, saat tahun ajaran sudah dimulai.
“Pemberitahuan ini sangat mendadak, padahal sebelumnya tidak ada penjelasan yang rinci kepada kami,” katanya.
Kepala SDN Tayu Kulon 01, Puji Rustiandiah, menjelaskan bahwa proses regruping sebenarnya sudah disosialisasikan sejak awal oleh dinas terkait.
“Sosialisasi sudah dilakukan, bahkan tim dari Dinas Pendidikan Pati juga telah datang ke sekolah kami,” jelasnya.
Ia menyebut regruping dilakukan karena jumlah siswa SDN Tayu Kulon 01 tidak mencapai 100 orang, yang berdampak pada pencairan dana BOS.
“Sekolah kami kalah jumlah siswa dengan SDN Tayu Kulon 02, jadi digabung agar pembiayaan bisa lebih efisien,” tambahnya.
Puji juga menegaskan bahwa seluruh guru, termasuk dirinya, kini telah dipindahtugaskan sesuai kebijakan dinas.
“Kami hanya menjalankan keputusan. Jika ada penolakan, silakan disampaikan langsung ke pemerintah daerah,” pungkasnya.

1 November 2025
pasfmpati.com, Margoyoso ; Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA) Pati kembali meneguhkan tradisi keilmuan melalui kegiatan Ijazah dan Musalsal menjelang wisuda…


