pasfmpati.com, Pati Kota: Dengan kemajuan dan perkembangan digitalisasi yang dimanfaatkan sangat baik, membantu dan memudahkan dalam melakukan aktifitas kehidupan sehari -hari. Dengan inovasi yang cerdas dan cemerlang, digitalisasi bisa dimanfaatkan diberbagai sektor baik dalam dunia industri maupun dunia kesehatan. Salah satu bukti pemanfaatan digitalisasi dalam dunia kesehatan yang saat ini di gelontorkan oleh BPJS Kesehatan adalah Face Recognition (FRISTA), yang memudahkan peserta JKN dalam melakukan aktivitas pendaftaran di Rumah Sakit (RS).
Inovasi ini (FRISTA) diluncurkan oleh BPJS Kesehatan pada bulan Juli tahun ini, FRISTA telah dirasakan manfaatnya oleh banyak peserta JKN, termasuk Septiana (24), seorang karyawan swasta di daerah Pati, yang melakukan pemeriksaan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Mitra Bangsa Pati.
Saat ditemui seusai menjalani proses pendaftaran, Septiana tampak tersenyum lega. Ia bercerita tentang pengalaman pertamanya menggunakan FRISTA di RS Mitra Bangsa, Jumat (11/10) .
“Dulu, setiap berobat, saya harus siap-siap untuk antre lama di pendaftaran. Verifikasi data bisa memakan waktu cukup panjang, terutama jika ada pasien yang terkendala dengan sidik jarinya. Tapi sekarang, dengan FRISTA, semuanya berubah hanya dalam 2 detik, wajah saya langsung terekam, dan pendaftaran selesai begitu cepat. Ini benar-benar memudahkan,” tuturnya antusias.
FRISTA merupakan inovasi yang memanfaatkan teknologi pengenalan wajah sebagai bentuk autentikasi identitas peserta JKN. Septiana mengaku terkejut ketika pertama kali mencoba teknologi ini.
“Saya pikir akan butuh waktu lebih lama seperti yang sebelumnya, tapi ternyata sangat cepat dan praktis. Tidak perlu lagi khawatir lupa membawa kartu atau dokumen pendukung lainnya, karena cukup dengan wajah saja semua sudah terverifikasi,” ujarnya dengan penuh rasa syukur.
Kehadiran FRISTA, menurut Septiana, bukan hanya soal kecepatan, tetapi juga kenyamanan dan kemudahan yang ia rasakan. Saat menginjakkan kaki di rumah sakit pagi itu, ia mengaku sempat merasa cemas karena melihat antrean di depan loket pendaftaran. Namun, kekhawatirannya segera sirna begitu ia diarahkan untuk menggunakan FRISTA.
“Saya biasanya merasa tegang dan tidak nyaman kalau harus menunggu lama, apalagi kalau ramai. Tapi kali ini berbeda rasanya seperti ada beban yang terangkat. Saya merasa jauh lebih rileks dan nyaman,” ucapnya dengan mata berbinar.
Septiana juga memuji pelayanan dari petugas rumah sakit yang selalu siap membantu peserta JKN dalam menggunakan layanan ini.
“Petugasnya ramah sekali, saya dibantu dengan baik saat proses verifikasi, jadi saya tidak bingung atau merasa canggung. Bahkan, mereka memastikan saya paham cara kerja sistem ini untuk kunjungan berikutnya,” jelas Septiana sambil tersenyum.
Ia pun berharap agar inovasi ini terus dipertahankan dan dikembangkan. Baginya, FRISTA adalah jawaban bagi banyak peserta JKN yang seringkali merasa repot dengan proses administrasi yang lambat.
“Kalau bisa, teknologi seperti ini ada di semua fasilitas kesehatan termasuk faskes tingkat pertama. Saya yakin, semua orang akan merasa terbantu seperti saya,” imbuhnya.
Data dari BPJS Kesehatan menunjukkan bahwa penerapan FRISTA di Rumah Sakit Mitra Bangsa Pati telah mengurangi waktu antrean pendaftaran secara signifikan, sekaligus meningkatkan kepuasan peserta. Bagi Septiana, kemudahan yang ia rasakan lewat FRISTA menjadi bukti nyata bahwa BPJS Kesehatan benar-benar memperhatikan kebutuhan peserta.
“Saya sangat bersyukur menjadi peserta JKN, apalagi dengan inovasi seperti ini. Proses berobat jadi lebih lancer, mudah dan cepat. Terima kasih BPJS Kesehatan!” tutupnya dengan senyum puas.(rilis_bpjskesehatan)

pasfmpati.com, Batangan ; Hujan deras yang mengguyur wilayah Pati Selatan menyebabkan banjir di jalur Pantura Pati–Rembang, tepatnya di Desa Ketitangwetan.…


