pasfmpati.com, Pati Kota ; Ditengah gempuran makanan kekinian, leker arang sampai sekarang masih menjadi jajanan primadona tradisional. Jajanan ini, masih dapat dijumpai di pinggiran jalan protokol di Kabupaten Pati.
Pelestari cita rasa klasik ini, bernama Risma Rahmawati, yang akrab disapa Risma. Dia mengaku, usaha leker arang yang ia tekuni bukanlah usaha baru. Namun warisan dari keluarga Ayahnya yang sudah berjualan kurang lebih 30 tahun.
Kini, ia melanjutkan jejak sang ayah, mempertahankan cita rasa khas dengan cara memasak memakai arang. Bagi Risma, arang memberi keunggulan rasa dibandingkan dengan kompor listrik.
“Karena kalau pakai arang itu lebih enak, lebih sedap rasanya. Kalau pakai kompor biasanya kering, kalau arang itu basah, rasanya lebih gurih dan aromanya lebih enak,” ungkapnya, saat diwawancarai di kedai jualannya, di depan SD Negeri 1 Pati, Senin (28/06/2025).
Bukan hanya soal teknik memasak, tapi hasil akhirnya pun terasa berbeda. Leker yang dimasak dengan arang cenderung lebih basah, gurih, dan memiliki aroma yang khas.
Tika, salah satu pembeli mengatakan leker arang ini rasanya berbeda. “Rasanya beda, soalnya kan ini pakainya arang, Jadi rasanya itu beda sama leker yang dimasak pakai kompor gas,” katanya.
Dalam satu hari, leker arang buatannya bisa terjual antara 300 hingga 500 porsi. Dari usaha ini, Risma mampu meraih omset antara Rp600 ribu hingga Rp1 juta lebih per hari.
Meski tampak sederhana, keberadaan leker arang menjadi bukti bahwa jajanan tradisional masih punya ruang istimewa di hati masyarakat. Dengan mempertahankan cara masak, leker ini memberikan rasa yang autentik. (Tim PPL UIN Sunan Kudus – melaporkan).
4 Oktober 2025
pasfmpati.com, Kota ; Rapat Pansus Hak Angket DPRD Pati kembali memperlihatkan adanya tekanan yang dirasakan anggota dewan. Muncul indikasi intimidasi…