pasfmpati.com, Dukuhseti ; Di tengah keterbatasan, pemuda Dukuhseti bernama Roni menciptakan peluang usaha yang inovatif dan berdampak. Terinspirasi dari minimnya pelaku UMKM lokal, ia membangun bisnis berbasis potensi daerah sendiri.
Roni, pemuda asal Dukuhseti, melihat peluang besar dari keterbatasan usaha kreatif di desanya sendiri. Ia merasa tergerak karena belum ada remaja yang mengembangkan produk lokal secara serius dan berkelanjutan.
Melihat perkembangan UMKM di luar daerah, Roni merasa Dukuhseti juga punya potensi yang perlu dikembangkan. Ia memilih fokus pada produk lokal berupa sarung bandang karena belum ada pelaku usaha serupa di daerahnya.
Awalnya, ia memulai produksi sarung bandang biasa yang kemudian dikembangkan menjadi model custom sesuai permintaan. Pelanggan bisa memesan ukuran, warna, hingga foto untuk disablon langsung pada sarung bandang tersebut.
Keunikan produk membuat pesanan tak hanya datang dari lokal, tapi juga luar negeri seperti Malaysia. “Bandang custom ini bisa jadi cendera mata unik, sekaligus mengenalkan budaya lokal,” ujar Roni.
Dalam pemasarannya, Roni memanfaatkan media sosial seperti Instagram, Facebook, dan TikTok untuk menjangkau pasar lebih luas. Ia juga aktif mengikuti bazar dan bekerja sama dengan komunitas UMKM setempat secara konsisten.
Ia percaya kekuatan promosi dari mulut ke mulut tetap ampuh membangun kepercayaan konsumen setempat. “Yang penting jaga kualitas, pelayanan maksimal, dan terus berinovasi,” tambahnya penuh semangat.
Roni membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah alasan untuk berhenti berkarya dan berwirausaha. Semangat inovatifnya menjadi inspirasi bagi generasi muda desa lainnya untuk berani memulai dari nol.(Liputan Tim Kuliah Kerja Komunikasi IPMAFA Pati)
15 Oktober 2025
pasfmpati.com, Dukuhseti ; Di tengah keterbatasan, pemuda Dukuhseti bernama Roni menciptakan peluang usaha yang inovatif dan berdampak. Terinspirasi dari minimnya…