pasfmpati.com, Batangan ; Banjir yang melanda Desa Ketitangwetan, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati, kembali menimbulkan kemarahan warga setelah dua kali terjadi dalam sepekan. Genangan air setinggi satu meter belum surut, membuat aktivitas warga lumpuh dan memicu desakan agar pemerintah pusat turun tangan.
Sejumlah warga, terutama para ibu, terlihat menggelar poster dan menyerukan nama Presiden Prabowo di tengah genangan air. Mereka menilai Pemerintah Kabupaten Pati lamban menangani bencana, sehingga memilih langsung meminta bantuan kepada Presiden.
Suwarti, warga Ketitangwetan, mengaku sudah hampir seminggu terjebak banjir tanpa bantuan logistik yang memadai. “Kami mohon kepada Bapak Presiden Prabowo, tolong bantu kami dan perbaiki tanggul yang jebol agar air tidak masuk lagi,” ujarnya penuh harap.
Hingga hari ini, ketinggian air terus meningkat akibat curah hujan tinggi dan tanggul Sungai Widodaren yang belum diperbaiki. Warga kini kesulitan memasak karena dapur terendam dan sangat membutuhkan bantuan makanan siap saji serta logistik dasar.
Ali Maskuri, warga lainnya, menilai pemerintah daerah seakan abai terhadap kondisi warganya yang sudah berulang kali menjadi korban banjir. “Air di jalan sudah satu meter, di rumah enam puluh senti, tapi belum ada tindakan nyata dari Pemkab,” katanya dengan nada kecewa.
Jeritan warga Desa Ketitangwetan menjadi peringatan serius bagi pemerintah agar lebih sigap menghadapi bencana tahunan di wilayah Pati Selatan. Mereka berharap seruan yang ditujukan langsung kepada Presiden Prabowo benar-benar sampai dan membawa solusi nyata bagi ribuan warga terdampak.(*)

pasfmpati.com, Batangan ; Hujan deras yang mengguyur wilayah Pati Selatan menyebabkan banjir di jalur Pantura Pati–Rembang, tepatnya di Desa Ketitangwetan.…

