pasfmpati.com, Pati Kota: Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Pati menjadi salah satu langkah strategis pemerintah untuk meningkatkan kualitas gizi generasi muda. Namun, pelaksanaannya menghadapi sejumlah tantangan yang memengaruhi jadwal dan cakupan wilayah sasaran. Program yang awalnya dijadwalkan dimulai pada 5 Januari 2025, kini mundur ke 13 Januari 2025 akibat kebijakan dari Badan Gizi Nasional.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pati, M. Tulus Budiharjo, menjelaskan bahwa keterbatasan fasilitas menjadi salah satu faktor utama. Saat ini, hanya satu dapur penyuplai yang tersedia di Desa Muktiharjo, Kecamatan Margorejo, dengan kapasitas pelayanan 3.000 porsi per hari. “Sementara ini, sasaran program hanya mencakup empat sekolah di sekitar Desa Muktiharjo, yaitu SDN 02 Muktiharjo, SMPN 3 Pati, SMPN 4 Pati, dan SMKN 4 Jawa Tengah di Pati. Untuk sekolah lain, program baru akan berjalan setelah dapur tambahan selesai dibangun,” ujar Tulus saat diwawancarai, Rabu (8/1/2025).
Tulus juga menyebutkan bahwa sosialisasi program masih terbatas. “Kami belum bisa menyosialisasikan program ini secara luas karena fasilitas penyuplai yang masih terbatas. Namun, kami tetap berkomitmen agar program ini dapat segera berjalan maksimal,” tambahnya. Selain pelajar dari jenjang PAUD hingga SLTA, program ini juga dirancang untuk memberikan manfaat bagi balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Sementara itu, Kepala SD Negeri Kebowan, Kecamatan Winong, Surini, mengungkapkan bahwa persiapan pelaksanaan program di sekolahnya masih berada pada tahap awal. “Kami masih menunggu informasi lebih lanjut tentang jadwal pelaksanaan dan mekanisme distribusi. Saat ini, data jumlah siswa dan guru sudah mulai dikumpulkan oleh Babinsa setempat, bekerja sama dengan petugas kesehatan untuk memastikan makanan yang disiapkan memenuhi standar gizi,” jelas Surini.
Surini menambahkan bahwa makanan nantinya akan disiapkan melalui dapur khusus atau warung program MGB sebelum didistribusikan ke sekolah-sekolah. Ia berharap program ini dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi siswa. “Kami optimis program ini bisa meningkatkan kesehatan siswa sekaligus mendukung kualitas pendidikan di sekolah kami,” ungkapnya.
Program MGB diharapkan menjadi tonggak penting dalam menciptakan generasi yang sehat dan cerdas. Meski saat ini masih dalam tahap awal dengan berbagai keterbatasan, masyarakat dan pihak sekolah menyambutnya dengan antusias. Kejelasan lebih lanjut dari pihak terkait sangat dinantikan agar program ini dapat direalisasikan dengan optimal, demi masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Kabupaten Pati.(*)

28 Oktober 2025
pasfmpati.com, Batangan ; Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Pati kembali memunculkan dampak serius bagi dunia pendidikan. Sekolah Dasar Ketitangwetan…


