pasfmpati.com, knowledge: Siaran radio telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat sejak pertama kali diperkenalkan pada awal abad ke-20. Pada masa itu, radio merupakan medium komunikasi utama yang memungkinkan orang untuk mendengarkan berita, musik, hiburan, dan berbagai informasi lainnya dari jarak jauh. Di Indonesia, sejarah radio dimulai dengan siaran pertama yang dipancarkan oleh Radio Republik Indonesia (RRI) pada 11 September 1945, yang menjadi tonggak penting dalam perkembangan media penyiaran di tanah air. Pada masa itu, radio adalah satu-satunya sumber informasi yang dapat menjangkau berbagai lapisan masyarakat.
Pada dekade 1950-an, siaran radio semakin berkembang dan menjadi sarana utama dalam penyebaran informasi. Di era ini, radio tidak hanya menyajikan berita dan hiburan, tetapi juga menjadi alat yang sangat efektif dalam pendidikan. Program-program radio yang mengedukasi masyarakat seperti siaran pendidikan dan keterampilan menjadi semakin populer. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan informasi, banyak stasiun radio mulai menyiarkan berbagai program yang lebih variatif, termasuk drama radio dan acara musik yang menyenangkan. Menurut praktisi penyiaran, Dedy Mulyana, “Radio pada masa itu adalah saluran utama bagi komunikasi antar masyarakat, terutama di daerah-daerah terpencil” (2020).
Pada tahun 1970-an, perkembangan teknologi membawa perubahan besar dalam dunia penyiaran radio. Teknologi pemancar yang lebih kuat memungkinkan siaran radio menjangkau lebih banyak daerah, bahkan hingga ke pelosok desa. Di era ini, radio FM mulai populer karena kualitas suara yang lebih jernih dibandingkan dengan AM. Ini juga memungkinkan stasiun radio untuk menawarkan program-program yang lebih spesifik, seperti musik pop, jazz, atau program-program yang lebih fokus pada audiens tertentu. Praktisi penyiaran, Rina Setiawati, menjelaskan, “Saat itu, radio FM menjadi sangat diminati oleh pendengar muda karena musik yang disiarkan lebih variatif dan berkualitas.”
Memasuki dekade 1980-an dan 1990-an, siaran radio menghadapi persaingan ketat dengan munculnya televisi. Namun, meskipun radio menghadapi tantangan, ia tetap menjadi medium yang penting di tengah masyarakat. Banyak stasiun radio mulai berfokus pada program talkshow, berita, dan informasi terkini yang lebih mendalam. Radio juga mulai menjadi platform yang digunakan untuk kampanye sosial dan politik, terutama dalam masa-masa krisis. Sebagai contoh, saat pemilu, radio menjadi alat yang sangat efektif untuk menyebarkan informasi politik kepada masyarakat. “Radio tetap menjadi media yang dekat dengan pendengar karena sifatnya yang mudah diakses dan mampu memberikan informasi secara cepat,” kata praktisi radio, Anton Wijaya (2018).
Namun, memasuki awal tahun 2000-an, dengan maraknya internet dan teknologi digital, radio menghadapi tantangan baru. Munculnya platform streaming musik seperti Spotify dan layanan podcast yang menawarkan program sesuai permintaan membuat audiens radio mulai terpecah. Meskipun demikian, banyak stasiun radio beradaptasi dengan mengembangkan layanan streaming online dan memperkenalkan program yang lebih interaktif. Siaran langsung yang melibatkan pendengar melalui media sosial menjadi tren baru di kalangan penyiar radio. Dalam wawancaranya, penyiar radio senior, Siti Nurhayati, menyatakan, “Kami melihat perubahan besar dalam cara orang mengakses radio. Kini, selain melalui gelombang udara, orang bisa mendengarkan siaran kami melalui internet kapan saja dan di mana saja.”
Perkembangan ini semakin dipercepat dengan hadirnya teknologi digital yang memungkinkan radio untuk menggabungkan siaran tradisional dengan platform-platform online. Dengan demikian, pendengar dapat menikmati konten radio melalui aplikasi di smartphone atau situs web stasiun radio. Hal ini memberikan kebebasan bagi pendengar untuk memilih program sesuai dengan minat mereka. Meskipun demikian, radio tradisional dengan frekuensi AM/FM masih memiliki tempat khusus di hati masyarakat Indonesia, terutama di daerah-daerah yang belum terjangkau oleh jaringan internet. Praktisi penyiaran, Imam Wicaksono, menyebutkan bahwa “Meskipun internet telah mengubah lanskap media, radio tetap memiliki daya tarik tersendiri karena dapat memberikan informasi secara langsung dan tepat waktu.”
Pada masa sekarang, radio tidak hanya berfungsi sebagai sarana hiburan atau informasi, tetapi juga sebagai alat untuk membangun komunitas. Banyak stasiun radio yang memiliki program-program interaktif yang memungkinkan pendengar untuk berpartisipasi dalam acara-acara yang sedang berlangsung. Radio menjadi media yang tidak hanya mendengar, tetapi juga berbicara. Dengan adanya media sosial, pendengar dapat berinteraksi langsung dengan penyiar atau bahkan meminta lagu atau menyampaikan pesan khusus. Radio kini menjadi lebih dari sekadar siaran suara, melainkan platform yang membangun hubungan dua arah antara penyiar dan pendengar.
Tantangan terbesar radio di masa kini adalah bagaimana mempertahankan audiens di tengah persaingan yang semakin ketat dengan platform digital lainnya. Penyiar radio harus mampu menghadirkan konten yang relevan dan menarik bagi pendengar. Program yang unik dan kreatif menjadi kunci untuk memenangkan hati pendengar. Menurut Dedy Mulyana, “Radio harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, dan salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menciptakan program-program yang lebih variatif, serta memanfaatkan teknologi digital untuk menjangkau audiens yang lebih luas.”
Di sisi lain, kelebihan radio yang tetap bertahan hingga saat ini adalah kemampuannya untuk tetap dapat diakses oleh semua kalangan, tanpa memandang usia, latar belakang sosial, atau ekonomi. Radio masih menjadi media yang murah dan mudah diakses, baik melalui perangkat radio biasa maupun perangkat digital. Terlebih lagi, dengan adanya stasiun radio komunitas, radio dapat menjangkau audiens yang lebih spesifik dan lebih dekat dengan kebutuhan masyarakat setempat. “Radio komunitas mampu memberikan informasi yang lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat, yang tidak bisa didapatkan di media mainstream,” ujar Imam Wicaksono (2022).
Meskipun banyak perubahan yang terjadi dalam dunia penyiaran radio, satu hal yang tidak berubah adalah peran penting radio dalam menyampaikan informasi, hiburan, dan membangun hubungan sosial. Radio tetap menjadi salah satu media yang paling dekat dengan masyarakat Indonesia. Seperti yang diungkapkan oleh Rina Setiawati, “Radio tetap menjadi bagian dari kehidupan kita, meskipun kini kita hidup di dunia digital. Kehadiran radio tetap relevan, terutama sebagai sumber informasi yang cepat dan terpercaya.” Dalam perkembangan yang terus berlanjut, radio tetap menunjukkan eksistensinya sebagai media yang mampu beradaptasi dengan kebutuhan zaman tanpa kehilangan inti dari fungsinya sebagai penghubung masyarakat.(Radio Pati Adi Suara/PASFM Pati)



